Kepada engkau yang membenciku, kepadamu yang membuat cinta seolah-olah, kepada semua yang dekat dan menjauh, kukirimkan fatihah kepadamu, kuserahkan al-ikhlas untukmu, kukadokan an-naas bagimu, dan kuhadiahkan al-Alaq yang juga untukmu. Jika dalam hidup win win adalah yang terbijak, maka kesejatian adalah you the winner and I’m the loser.
Jika engkau menyakitiku di depan umum, maka di muka hakim akupun harus
balas menyakitimu, namun jika aku diam tidak balik membalas maka
berbanggalah dengan keperkasaanmu. Ketika dengan Cinta aku mendekatimu,
lalu dengan seolah-olah Cinta kaupun merapat mendekatiku, maka kaupun
seolah-olah menang padahal kamu sedang menuju kekaraman jiwa yang
sangat dalam. Cinta yang kulabuhkan di dermaga hatimu, pada akhirnya
akan kembali berlayar menyusuri besarnya liuk ombak kepura-puraan,
kebohongan, dan kenistaan. Oh Hati yang berseliweran bisikan, LaHawlawaLaKuwwataiLLabiLLah, kubakar engkau yang mengganggu sinyal hubunganku dengan ALLah..ALLah..ALLah, LaiLahaiLLaLLah…….MuhammadunRasulullah. (25 Januari 2007)